Peserta Membludak di Kejuaraan Wushu Yi-Tong Tahun 2016

wushunganjuk - Sebanyak 27 atlet yang terdiri dari peserta pemula dan 5 atlet tingkat mahir, tampil dalam Kejuaraan Wushu Yi-Tong Tahun 2016 yang berlangsung di Gedung Juang 45, Nganjuk, Sabtu (22/10/2016).

Ini merupakan gelaran Perdana Kejuaraan Wushu Yi-Tong Tahun 2016, yang memperebutkan Piala Yi-Tong, dan tak ketinggalan panitia pelaksana juga memberikan Piala Terbaik, Favorit dan Pilihan berdasarkan poin yang diperoleh.

Atlet yang mengikuti kejuaraan ini hadir dari klub diberbagai Kecamatan Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dengan mengumpulkan dana dari sumbangan warga setempat melalui sumbangan massal di jalan dan sponsor.

Menurut Ahmad Adib Alafi selaku Ketua OC (organization Committee) Kejuaraan Wushu Yi-Tong Tahun 2016, digelarnya event ini merupakan salah satu ajang pembinaan berprestasi atlet Wushu sejak dini.
berbagai Kecamatan di Kabupaten Nganjuk Jawa Timur, sehingga panpel berkewajiban menerima dan sangat mensupport atlet. Hal ini karena semata mata ikut bertanggungjawab akan prestasi atlet Wushhu yang ingin meningkatkan prestasi di ajang Kejuaraan Wushu Yi-Tong Tahun 2016 ini," ujar Ahmad Adib Alafi, Sabtu (22/10/2016).

Potensi atlet yang terlihat sejak anak-anak, remaja hingga tingkat Junior sangat penting diperhatikan dan untuk ditindaklanjuti dengan pembinaan yang benar dan fokus guna pencapaian prestasi tingkat Propinsi.

Klub-klub Wushu di daerah punya potensi atlet yang berbakat dan jika terus mendapat pembinaan positif, tidak mustahil menjadi atlet yang handal di masa depan. "Pelatihan serta pembinaan atlet harus mulai anak-anak terus hingga tingkat Junior. Kalau hal tersebut fokus dilakukan, maka Indonesia dapat berprestasi di kancah dunia," tambah Ahmad Adib Alafi, ketua OC. Sabtu (22/10/2016). .

Kejuaraan ini tidak semata mata mencari keuntungan, namun sangat bertanggung jawab, masa depan atlet dengan mengadakan kejuaraan yang berbobot dan berkualitas sehingga memberikan bekal positif dan berkesan usai mengikuti kejuaraan.

Dalam hal pengawas pertandingan, kepanitiaan membuat regulasi national dengan menyediakan matras hexagonal, regulasi perwasitan dengan teknologi digital dan wasit nasional yang terbiasa memimpin kejuaraan besar nasional.